Sabtu, 19 Maret 2011

di tempat dimana orang bekerja cuma pake celana dalam

Tidak pernah terbesit sekalipun di benak saya, ada pekerjaan yang bersentuhan dengan air selain pasukan katak, nelayan, nahkoda, dan pemberi makan ikan di seaworld. Ternyata ada sebuah pekerjaan yang sangat dekat dengan air, yaitu penambang pasir.
Hunting foto hari ini (06/03) bersama teman-teman fotografi UKM Kesenian, di sungai area penambangan pasir, desa Ambulu, saya menyaksikan secara langsung proses penambangan pasir. Ketika pertama kali tali tiba di tempat, terlihat truk-truk diesel pengangkut pasir berseliweran melewati jalan sempit dan becek yang di kiri dan kanannya terdapat pohon bambu.
Saya sempat tidak nyaman dengan pemandangan yang ada, karena para penambang pasir disini berbusana minim saat “beraksi” di sungai. Keseluruhan penambang adalah seorang pria dewasa yang kira-kira sebagian besar dari mereka sudah berkeluarga, mungkin hanya beberapa saja dari mereka yang masih bujang. Dari perasaan yang tidak nyaman itu, saya tidak langsung bergegas jeprat-jepret, kemudian saya mencoba berbincang dengan seorang pria paruh baya yang sedang duduk di tepi sungai, ia berpakaian lengkap tidak seperti penambang yang sedang “beraksi”. 
“Lho bapak tidak kerja to?”, saya membuka dialog.
“Lagi istirahat mbak”, jawabnya singkat.
Kemudian rasa tidak nyaman perlahan hilang dan saya beranjak dari tempat ngobrol dengan pria paruh baya tersebut.
Sebagian dari mereka merasa tidak nyaman dengan keberadaan kami, mereka sempat mengira kami adalah intel yang menyamar, wartawan dan beberapa macam kecurigaan lain. Kecurigaan mereka cukup beralasan, karena dalam rutinitas proses kerja tidak pernah dihampiri beberapa gerombolan anak muda membawa kamera. Setelah kami meluruskan bahwa kami mahasiswa UNEJ, mereka mulai bisa menerima keberadaan kami.
Mereka tidak sedang bermain air di sungai..
Mereka memang tampak seperti anak kecil yang sedang bermain di sungai, dengan hanya mengenakan celana dalam dan terkadang mereka terlihat sedang bercanda dengan pekerja yang lain untuk sekedar melepas penat. Alasan mereka hanya memakai celana dalam adalah agar tidak “berat” saat menyelam, bila sulit membayangkan deskripsi saya tentang penampilan penambang yang sedang bekerja, tonton saja film The God Must be Crazy, penampilan mereka tidak beda jauh, yang membedakan adalah dalam film bersetting di gurun Kalahari di Afrika yang panas, sedangkan para penambang berada di sungai dengan dibumbui terik matahari.
Mereka tidak sedang bermain, mereka sedang bekerja. Dengan membawa benda seperti timba dari seng yang permukaannya dilubangi agar air bisa terpisah dari pasir yang berhasil diambil. Timba dari seng untuk mengambil rupiah dari dasar sungai.
Perut six-pack tanpa fitness..
Perawakan penambang kekar, terdapat six-pack di perut dan berkulit legam. Bagaimana tidak, mereka bekerja di bawah terik matahari  dan dengan mengandalkan kemampuan menyelam. Mungkin banyak pekerjaan yang harus berjibaku dengan terik matahari dan air, tetapi para penambang harus bertarung melawan derasnya arus sungai, menyelam ke dasar sungai yang berwarna coklat pekat keruh untuk mengambil pasir, mengangkatnya menuju tepi sungai, menaiki tangga untuk mencapai bagian belakang truk kemudian menumpahkan pasir ke dalamnya. Proses tersebut dilakukan terus menerus setiap hari, dari jam 6 pagi hingga menjelang ashar.
Mereka menyeletuk..
Mereka bekerja dan saya memotret. Ditengah-tengah proses pengambangan pasir, mereka sesekali bercanda satu sama lain. Salah satu dari mereka menyeletuk “Nduk..ayo kene tak pek mantu”, saya hanya tersenyum tanpa membalas pernyataan mereka. Adapula yang menyeletuk “Nduk kok nyenengne eram to? Ngene iki wes sepet nyawang bojo ndek omah” timpal salah seorang penambang lain. Lagi –lagi saya hanya membiarkan celetukan itu berlalu.

bersambung....

5 komentar:

  1. ...Hah, judul yang menarik, saya suka tulisan anda.

    BalasHapus
  2. ..............lanjutan ceritera(versi Rizky Yanuar Hidayat).

    akhirnya saya meng-iyakan permintaan bapak itu untuk di jadikan mantu......aseeekkkkkk tiap hari dapet emas....

    hehehehehehehe.......(^^)

    BalasHapus
  3. mas halim: suka terus, sekali kali dikritik hehe

    mas ici: kalo anak e penambang koyo sampean hehe

    BalasHapus
  4. wkkkakakakakakak....itu kembangan versi.hehehe

    berada dimana kamu???

    BalasHapus