Sabtu, 28 Mei 2011

fiksi bukan fixie


Jangan melacurkan dirimu untuk membuatku bertahan
Itu akan semakin menyakitkan
Dan itu hanya akan membuatku semakin menjauh
Kau pikir aku adalah anak kecil yang akan berhenti merengek ketika diberi lollypop?
Aku itu hanya girang ketika melihatmu, tidak lebih
Aku hanya meliarkan khayalku
Setelah tidak lagi berhasrat aku akan kembali ke dunia nyata
Cacatku adalah tidak pandai menyembunyikan perasaan
Sekian
(Jujur, ocehan diatas fiksi. Bukan karena seonggok daging bernama manusia. Ya, bukan kamu!)

Rabu, 25 Mei 2011

iseng - iseng berhadiah

Alhamdulillah iseng-iseng ikutan lomba on the spot photo contest LA community campus edutainment, dapet juara 3.

Rabu, 18 Mei 2011

curhat tok!


Di dunia ini, hal yang paling saya hindari adalah membuat orang tua khawatir, walaupun saya bukanlah tipe orang yang pandai menyembunyikan perasaan. Dan saya lumayan tidak betah kalau tidak cerita, tapi yaa tidak semua cerita saya ceritakan. Sebenarnya tanpa banyak berkatapun orang bisa menebak apa yang sedang kita rasakan, karena ekspresi wajah tidak pernah bohong walau sepandai apapun kita mengolah wajah agar terlihat gembira. Okelah, alasan-alasan diatas adalah manusiawi, tapi sekarang apabila sesuatu mutlak tidak bisa dihindari, paling tidak ada usaha untuk meminimalisir.
Memasuki tahap baru  yang saya jalani hampir setahun, saya merasakan banyak hal sejak tinggal jauh dari orang tua. Bagaimana menjaga kepercayaan, bagaimana menghapus kerinduan, bagaimana hidup mandiri, bagaimana mengalokasikan uang kiriman, bagaimana membuat orang tua tersenyum ketika membaca SMS dariku, bagaimana membuat orang tua tidak khawatir dan masih banyak bagaimana-bagaimana yang lainnya.
Frekuensi saya meng-sms orang tua adalah sangat jarang, bukan berarti saya sombong atau melupakan orang tua, karena saya bukan tipe orang yang setiap menit setiap detik mengirim sms untuk memberi tau sedang apa, dimana, dengan siapa dan sedang apa! Apalagi menelfon untuk bercerita panjang lebar dan menangis sesegukan semalaman (Ohh No!!). Saya meng-sms ketika saya sedang beraktifitas yang membuat mereka senang, senang karena mereka tau saya disini tidak hanya ‘pindah tidur’. Haha kadang juga saya tidak ijin kalo lagi ngegembel ke Surabaya, ahhh sumpah saya tidak berniat bohong atau dan lain sebagainya. Saya hanya tidak ingin mereka khawatir, saya tau ini tidak baik. Saya tidak meminta ijin tetapi saya selalu menjaga baik-baik kepercayaan mereka.
Saking kebacutnya saya tidak ingin membuat orang tua khawatir, watu kelas satu SMA saya pernah kecelakaan waktu berangkat sekolah dan kaki kanan saya terluka parah tapi saya tidak mengatakan pada orang tua. Jadi, setiap hari di rumah saya memakai celana trainning panjang. Haha dasar bodoh! Sejauh-jauhnya membuang bangkai akhirnya tercium juga. Suatu hari ketika di kamar, kakak saya yang paling imoet memergoki saya sedang mengobati luka (bagus!), tentu saja dia tidak tinggal diam. Orang tua saya tau dan saya lupa bagaimana reaksi mereka! Haha.
Itu keterbacutan saya ketika SMA, ketika tidak tinggal jauh dari orang tua. Sekarang beda lagi, sudah tinggal jauh dari orang tua. Dan kita mungkin tidak selalu berada ‘on the right track’, tidak masalah ketika kita tau batasan. Yang ada di pikiran saya Cuma satu, saya tidak ingin menambah beban pikiran orang tua. Yah syukur-syukur bisa nyenengin.